INOVASI MAKANAN UNTUK PENCEGAHAN STUNTING: PELATIHAN KADER POSYANDU DALAM FORTIFIKASI MAKANAN PADA BALITA

INNOVATIVE FOOD FOR STUNTING PREVENTION TRAINING HEALTH CADRES IN FOOD FORTIFICATION FOR CHILDREN

  • Maryatun Maryatun universitas Aisyiyah Surakarta
  • Haryoto Haryoto Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Fida’ Husain Universitas Aisyiyah Surakarta
  • Dyah Rahmawatie Ratna Budi Utami Universitas Aisyiyah Surakarta
  • Eka Lusia Universitas Aisyiyah Surakarta
  • Maulida Nur Ikhsan Universitas Aisyiyah Surakarta
  • Anis Siyama Universitas Aisyiyah Surakarta
  • Rasyid Abdul Universitas Aisyiyah Surakarta

Abstract

Latar belakang: Stunting adalah masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia, dengan prevalensi 30,8% pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Di Kabupaten Sukoharjo, prevalensi stunting lebih rendah dari rata-rata nasional, namun masih memerlukan perhatian dan aksi segera. Metode: Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan di Desa Jetis, Kabupaten Sukoharjo, dengan 16 peserta kegiatan yang terdiri dari kader kesehatan posyandu dan ibu penggerak PKK. Kegiatan ini dilakukan dengan tahapan sosialisasi, pelaksanaan, pendampingan, monitoring, dan evaluasi. Hasil: Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi yang baik untuk kesehatan anak dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap makanan yang bergizi. Kesimpulan: Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini menunjukkan keberhasilan dalam upaya pencegahan stunting pada balita di Desa Jetis, Kabupaten Sukoharjo. Oleh karena itu, kegiatan ini dapat dijadikan sebagai model bagi pelaksanaan pengabdian masyarakat yang lainnya.


 


 


 

Downloads

References

Alam, M. A. et al. (2020) ‘Erratum: Impact of early-onset persistent stunting on cognitive development at 5 years of age: Results from a multi-country cohort study (PLoS One (2020) 15:1 (e0227839) DOI: 10.1371/journal.pone.0227839)’, PLoS ONE, 15(2), pp. 1–16. doi: 10.1371/journal.pone.0229663.
Kemenkes (2011) Pedoman Umum Pelayanan Posyandu, Kementrian Kesehatan RI.
Martiani, M. et al. (2021) ‘Asupan Zat Besi Berhubungan dengan Perkembangan Anak’, Sari Pediatri, 23(2), pp. 95–102.
Najahah, I., Adhi, K. T. and Pinatih, G. N. I. (2013) ‘Faktor risiko balita stunting usia 12-36 bulan di Puskesmas Dasan Agung, Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat’, Public Health and Preventive Medicine Archive, 1(2), pp. 103–108. doi: 10.15562/phpma.v1i2.171.
de Onis, M. and Branca, F. (2016) ‘Childhood stunting: A global perspective’, Maternal and Child Nutrition, 12, pp. 12–26. doi: 10.1111/mcn.12231.
Sania, A. et al. (2015) ‘The contribution of preterm birth and intrauterine growth restriction to childhood undernutrition in Tanzania’, Maternal and Child Nutrition, 11(4), pp. 618–630. doi: 10.1111/mcn.12123.
Suwarni, L. and Octrisyana, K. (2020) ‘Relawan Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Rasau’, Core.Ac.Uk, 4(2), pp. 4–6. Available at: https://core.ac.uk/download/pdf/327097004.pdf.
Titaley, C. R. et al. (2019) ‘Determinants of the stunting of children under two years old in Indonesia: A multilevel analysis of the 2013 Indonesia basic health survey’, Nutrients, 11(5). doi: 10.3390/nu11051106.
Utomo, S. B. (2018) ‘Warta Kesmas-Edisi-02-2018_1136’, Cegah Stunting Itu Penting, ed 2nd, pp. 6–7. Available at: https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdf.
Published
2024-12-29
How to Cite
MARYATUN, Maryatun et al. INOVASI MAKANAN UNTUK PENCEGAHAN STUNTING: PELATIHAN KADER POSYANDU DALAM FORTIFIKASI MAKANAN PADA BALITA. INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian, [S.l.], v. 8, n. 2, p. 330-338, dec. 2024. ISSN 2615-0794. Available at: <https://www.unars.ac.id/ojs/index.php/integritas/article/view/5139>. Date accessed: 04 june 2025. doi: https://doi.org/10.36841/integritas.v8i2.5139.